Perjalanan saya ke Pulau BIDADARI dimulai Jam 07.00 pagi udara Jakarta masih lumayan nyaman...check out Spark Hotel, langsung menuju ke Marina Ancol, dermaga 17. Mbak Kiki sdh siap menyambut dan menyiapkan kapal kecil (boat) untuk menyeberang lautan menuju Pulau Bidadari. Kapal dengan tempat duduk 27 lengkap dengan jaket pelampungnya melaju membelah lautan ... iiihhh angin semilir... byuuurrrr...tiba2 air muncrat mengguyur sebagian tubuhku ... ombak terkadang nakal ...! eh..tiba-tiba mesin kapal kok ngadat ...beberapa penumpang mulai membuat lelucon ...saya tahu itu untuk menghilangkan kepanikan:) sayapun siap-siap dengan jaket pelampung...SUpir kapal menenangkan : tenang saja...saya sudah terbiasa menghadapi masalah seperti ini...ini hanyalah disebabkan karena sampah / rumput laut yang tersangkut di baling-baling kapal yang berada di air...setelah dibersihkan...greeeennngggg...bunyi mesin kapal ...lancar...kapal melaju...20 menit kemudian sampailah di Pulau Bidadari. Patung selamat datang berbentuk Kijang menyambut....pepohonan yg rindang...cottage yang excotic....ooohhh...asyiknya ! Pulau Bidadari adalah salah satu resor di Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta .- Indonesia, luasnya 6 Ha. Sekelompok pulau, ada Pulau Cipir (Pulau surga), Onrust dan Kelor. Pulau-pulau tersebut pernah digunakan oleh kolonial VOC Belanda, sehingga terlihat banyak bangunan warisan Belanda sebagai benteng dan pelabuhan kuno.
Patung Rusa (tanduk)
Patung Tanduk Seventeen sedang mengangkat kakinya menyambut kedatangan para pengunjung. Bahkan pidatonya didampingi oleh suara puisi yang tertulis di bawah patung, yang berbunyi sebagai berikut, "Singa Beraung hutan-hutan, Hiu berteriak, Aku raja laut, Dan elang, menjulang bebas di awan -- Cinta persahabatan, cinta damai, dan cinta keindahan "
Sejarah
Pada abad ke-17, tahun 1679, dibangun sebuah rumah sakit lepra atau kusta yang bergerak dari Angke. Oleh karena itu, pulau ini disebut Pulau Rumah Sakit.
Kemudian Belanda mendirikan benteng pengawas. Benteng ini dibangun lebih berfungsi sebagai sarana untuk melakukan pengawasan terhadap pertahanan musuh. Sebelum pulau ini diduduki oleh Belanda, Ambon dan Belanda pernah tinggal di pulau ini.
Sekitar tahun 1800, armada Inggris menyerang pulau ini dan menghancurkan bangunan di pulau ini. Sekitar tahun 1803 Belanda kembali menguasai Pulau Bidadari dan membangunnya kembali. Namun, Inggris kembali menyerang pada tahun 1806, Pulau Onrust dan Pulau Bidadari dan pulau-pulau lainnya terpisah. Tahun 1827 pulau ini kembali dibangun oleh Belanda dengan melibatkan pekerja Tionghoa dan tahanan. Bangunan yang dibangun adalah asrama haji yang berfungsi hingga tahun 1933.
Resor Pulau ini sebelum menjadi kosong dan tidak bisa dihuni sampai 1970. Bahkan pulau ini tidak pernah dikunjungi oleh orang-orang. Pada awal 1970-an, PT Seabreez mengelola pulau ini untuk melayani sebagai resor wisata.
Sejak 1970 tahun ini, untuk menarik pengunjung, pulau ini berganti nama menjadi Pulau Bidadari. Alasan untuk mengambil nama untuk Pulau Bidadari diilhami oleh nama pulau lainnya di Kepulauan Seribu seperti Pulau Putri, Pulau Nirwana, dan lain-lain.
OUTBOND, FOR RENT: Ada juga fasilitas outbound sangat menantang untuk dicoba: flying fox, dll. Kita bisa juga naik sepeda dengan rental Rp.15.000/jam, Rp.5.000/jam jam tambahan saja. Ada juga untuk sewa: 'banana boat', jetsky.
Disana juga ada kang Asep yang akan memandu permainan outbond dll. Makan siang terasa uenaaakk tenan dengan hidangan 'sea food' udang, cumi, cah kangkung, .... sudah puas jalan-jalan di Pulau Bidadari...o ya bagi yang ingin menginap disediakan juga cottage yang sangat eksotik.. jam 17.00 saya meninggalkan Pulau Bidadari .... c u again !!!
Patung Rusa (tanduk)
Patung Tanduk Seventeen sedang mengangkat kakinya menyambut kedatangan para pengunjung. Bahkan pidatonya didampingi oleh suara puisi yang tertulis di bawah patung, yang berbunyi sebagai berikut, "Singa Beraung hutan-hutan, Hiu berteriak, Aku raja laut, Dan elang, menjulang bebas di awan -- Cinta persahabatan, cinta damai, dan cinta keindahan "
Sejarah
Pada abad ke-17, tahun 1679, dibangun sebuah rumah sakit lepra atau kusta yang bergerak dari Angke. Oleh karena itu, pulau ini disebut Pulau Rumah Sakit.
Kemudian Belanda mendirikan benteng pengawas. Benteng ini dibangun lebih berfungsi sebagai sarana untuk melakukan pengawasan terhadap pertahanan musuh. Sebelum pulau ini diduduki oleh Belanda, Ambon dan Belanda pernah tinggal di pulau ini.
Sekitar tahun 1800, armada Inggris menyerang pulau ini dan menghancurkan bangunan di pulau ini. Sekitar tahun 1803 Belanda kembali menguasai Pulau Bidadari dan membangunnya kembali. Namun, Inggris kembali menyerang pada tahun 1806, Pulau Onrust dan Pulau Bidadari dan pulau-pulau lainnya terpisah. Tahun 1827 pulau ini kembali dibangun oleh Belanda dengan melibatkan pekerja Tionghoa dan tahanan. Bangunan yang dibangun adalah asrama haji yang berfungsi hingga tahun 1933.
Resor Pulau ini sebelum menjadi kosong dan tidak bisa dihuni sampai 1970. Bahkan pulau ini tidak pernah dikunjungi oleh orang-orang. Pada awal 1970-an, PT Seabreez mengelola pulau ini untuk melayani sebagai resor wisata.
Sejak 1970 tahun ini, untuk menarik pengunjung, pulau ini berganti nama menjadi Pulau Bidadari. Alasan untuk mengambil nama untuk Pulau Bidadari diilhami oleh nama pulau lainnya di Kepulauan Seribu seperti Pulau Putri, Pulau Nirwana, dan lain-lain.
OUTBOND, FOR RENT: Ada juga fasilitas outbound sangat menantang untuk dicoba: flying fox, dll. Kita bisa juga naik sepeda dengan rental Rp.15.000/jam, Rp.5.000/jam jam tambahan saja. Ada juga untuk sewa: 'banana boat', jetsky.
Disana juga ada kang Asep yang akan memandu permainan outbond dll. Makan siang terasa uenaaakk tenan dengan hidangan 'sea food' udang, cumi, cah kangkung, .... sudah puas jalan-jalan di Pulau Bidadari...o ya bagi yang ingin menginap disediakan juga cottage yang sangat eksotik.. jam 17.00 saya meninggalkan Pulau Bidadari .... c u again !!!
1 komentar:
Berarti keliling pulau bidadari cukup seharian ya mbak? Itu budget berapa mbak klo nginep di cottage bidadari ?
Thank you for supporting & Positive's Comments l Barakallahu fiikum.