Bismillah
Dibawain
majikan oleh2 dari Luar Negeri dari orang India yang baru saja pulang dari
India, cuti liburan. Wuiiihh .. pertama yang aku cicipin yang bentuknya seperti
mie kering remuk. Crispy kemriuk .. rasanya adhuuuuhai .. !
Ini mengingatkanku pernah beli snak serupa di toko snak India di dalam kapal pesiar Star
Virgo Cruise. Rasanya saya masih hapal karena sungguh aneh di lidah .. mak
sreeengg puedesnyaa pool, dan aroma rempahnya kuat banget .. mmm jinten apa yah
J Cemilan ini kemriuk,
asyik dimakan rame=rame … dan yang lainpun pada ikutan beli.
|
Oleh2 snack dari India |
Lha
kok ini oleh2nya buat saya semua? Majikan sama sekali enggan mencicipinya, karena tidak ada label HALAL-nya, oleh2 tsb
berasal dari Luar Negeri yang mayoritas penduduknya Non Muslim.
Weiiss
saya habisin sendiri tuh oleh2nya. Ada semacam biscuit yang keras, rasanya
maniisss banget. Tapi pas diemut-emut di mulut, cepet banget lumernya.
Saya
perhatikan packagingnya memang betul "tidak ada label Halal-nya".
Waduh
.. gimana dong, makanannya sudah amblas habis olehku ? aaahhh … jangan2 … !
Setelah cari2 tahu … berikut penjelasan yang membahas tentang hal semisal, sbb :
************************************
MENYIKAPI OLEH² MAKANAN DARI NEGERI MUSYRIK
❓ PERTANYAAN
Bagaimana
kita menyikapi pemberian oleh2 makanan dr luar negri yg tidak ada label halal
kemudian masyarakat negri tersebut beragama Budha ? Bolehkah kita memakannya ?
Yang memberikan adalah keluarga kita sendiri dan mereka tau bhw kita muslim
namun saya tdk tau pasti apa mrk paham ada bbrp makanan yg haram utk ummat
muslim memakannya.
Makanan
tersebut seperti biskuit2, kacang mede, ikan teri yg sdh di goreng dan snack2
khas negri tsb.
@Ummu
Arfa
JAWABAN
Wa'alaikumus
salam warohmatullahi wabarokatuh
1⃣ Ada kaidah penting di sini yang perlu disampaikan, yaitu :
الأصل في الأشياء الإباحة
Hukum
asal segala sesuatu adalah mubah
Termasuk
makanan dan minuman sampe datang dalil yang mengharamkan
Sebaliknya
utk sembelihan, maka kaidahnya adalah:
الأصل في الذبح التحريم
Hukum
asal sembelihan adalah haram
Kecuali
sampe datang dalil yg menunjukkan kebolehannya (penyembelihan nya syar'i)
2⃣ Kaidah umum :
الأطعمة والأشربة الأصل فيها الإباحة، وهي ثلاثة
أنواع:
Makanan
dan minuman secara asal yg mubah ada 3
macam :
(1)
Hewan (حيوانات), baik itu hewan darat apapun laut/air, kecuali apabila ada
dalil yg menunjukkan haramnya
[harap bedakan hukum asal hewan dengan
hukum asal sembelihan. Hewan darat yg disembelih, hukum asalnya adl haram. Tapi
jenis hewan darat yg akan disembelih hukum asalnya adalah mubah]
(2)
Tetumbuhan (نباتات), dan semua tumbuhan secara asal hukum nya adalah mubah
(3) Cairan (سوائل.) seperti
air, susu, madu, dll. Secara asal adl mubah kecuali ada yg memalingkan hukum
asalnya.
3⃣ Kaidah
ditinjau dari manfaat dan bahaya makanan, ada dua segi :
(1)
Kaidah :
فكل ما فيه منفعة
للروح والبدن من مأكول، ومشروب، وملبوس فقد أحله الله عز وجل
Setiap
segala sesuatu yg ada manfaatnya baik utk rohani dan jasmani, baik berupa
makanan, minuman ataupun pakaian, maka dihalalkan oleh Allâh Azza wa Jalla
(2)
Kaidah :
وكل ما فيه ضرر أو
مضرته أكثر من منفعته فالله قد حرمه
Setiap
segala sesuatu yg di dalamnya ada bahaya, atau bahayanya lbh besar daripada
manfaatnya, maka Allâh mengharamkannya
4⃣ Hukum sembelihan orang kafir
Ada
2 macam :
(1)
Sembelihan ahli kitab, maka secara asal halal. Kecuali apabila diketahui secara
pasti penyembelihan nya disebut nama selain Allâh, maka haram hukumnya.
(2)
Sembelihan musyrikin dan kaum kafir lainnya, adalah haram seluruhnya.
5⃣ Hukum makanan yang diragukan
Ada
bbrp macam :
(1)
Makanan yang secara asal halal namun diragukan apakah tercampur dg yg haram
atau tidak, maka kaidah nya adalah
اليقين لا يزول بالشك
Sesuatu
yg meyakinkan tdk dapat disingkirkan oleh sesuatu yg meragukan.
➖ Contoh 1 : kita beli gorengan, dan gorengan itu halal secara
yakin. Kita ragu, krn yg jual org kafir misalnya, apakah digoreng pake minyak
babi atau ga... Maka yg yakin didahulukan daripada yg meragukan, jd makanan tsb
adl halal.
(2)
Makanan yg diragukan dari dzatnya apakah halal atau haram
➖ Misalnya kita makan di
restoran di Bali, yg disana sdh biasa masyarakat makan babi dan anjing,
maka lbh baik kita tinggalkan memakan makanan tsb.
➖ Misalnya kita makan di wilayah yg banyak muslim nya, maka kembali ke poin
(1),yaitu halal. Tdk ada alasan utk ragu, krn yg meyakinkan adl secara asal
sembelihan org islam adl halal.
Adapun
Oleh² dari negeri musyrik, maka perlu dipilah :
(1)
Kacang mede, secara asal adl halal. Jika Kacang mede yg dibakar atau disangrai,
juga halal. Namun, jika digoreng dan diketahui mereka menggoreng makanan dg
minyak haram, maka lbh baik ditinggal kan.
(2)
Biskuit² juga secara asal adalah halal, kecuali jika diduga kuat mengandung
ingredient haram, seperti rhum, dan semisalnya.
(3)
Ikan Teri juga halal, tdk diragukan. Namun minyak gorengnya diragukan apakah
halal atau tidak. Jika diketahui dg yakin negeri tsb biasa menggoreng dg minyak
tdk halal, maka lbh baik tdk dimakan.
Intinya,
secara asal produk tsb adl halal. Namun, jika dikhawatirkan mengandung yg haram
lantaran negara tsb biasa dg produk haram spt minyak, lbh baik ditinggalkan.
Wallâhu
a'lam
✏️ @abinyasalma
#⃣ Channel https://telegram.me/abusalmamuhammad